Manusia Belajar dari Laba-laba

Pernahkah Anda mengamati kehidupan laba-laba ?, lah ngapain, emang gue pikirin, kaya gak ada kerjaan lain. Yah tapi mungkin dia punya kelebihan dibanding kita manusia!! Betulkah, kelebihan dalam bidang apa?


Laba-laba mampu membuat rumah/sarangnya 100 % mandiri.

Oh ya mungkin benar juga, pernahkan Anda lihat dua ekor laba-laba atau lebih sambatan (arisan,sharing) atau gantian saling bantu membuat sarang.

Sementara manusia tak ada yang mampu 100 % mandiri dalam membuat rumah tinggalnya. Kalau dipaksa mandiri mulai pengumpulan material, rancang bangun, asembling paling-paling rumah yang mampu dibikin sekelas rumah gubuk, atau rumah kumuh di tepi sungai, yang tidak memenuhi standart konstruksi, jauh dari kesan indah.

Untuk membuat rumah yang kokoh, memenuhi syarat standar konstruksi, indah, sehat pasti memerlukan bantuan orang lain yang memang ahli dalam bidangnya.

Tentu saja kelebihan laba-laba yang “sangat percaya diri” membuat sarangnya sendirian namun toh akhirnya jelas, sarangnya tidak bisa melindungi dari hujan dan panas, mudah sekali rusak, ketabrak burung kecil aja amburadul.

Rupanya itulah pelajaran buat manusia melalui kelakuan laba-laba sebagaimana tersurat dalam Kitab Suci Al-Qur'an Surah Al-Ankabut (29); 41 “ Perumpamaan /gambarannya orang yang mengambil kekasih (teman dekat) selain Alloh SWT adalah sebagaimana laba-laba, (yang) membuat rumah/sarang, dan sesungguhnya lebih hinanya rumah niscaya rumahnya laba-laba, seandainya mereka mengetahui”

Manusia hidup di dunia yang beribadah bertujuan mendapatkan keselamatan dunia dan akhirat dengan mempelajari dan mengamalkan agama tidak akan cukup mengandalkan belajar sendiri dengan pikiran sendiri / autodidak, mengikuti pendapat umunya orang, lebih percaya pada sesama manusia dengan mengesampingkan peringatan dari Alloh SWT.

Membangun “rumah masa depan” di akhirat semestinya mengikuti petunjuk dari Alloh , dengan mempelajari firmanNya dan sunah tuntunan Rosululloh SAW, yang mau tidak mau memerlukan pendamping / pemandu yang selalu terbuka dalam berkomukasi, mengerti permasalahan kita. Dengan adanya suatu komunikasi dalam komunitas maka pedoman agama dalam bentuk mushaf Al-Qur'an dan Al-Hadits yang berwujud fisik benda mati, akhirnya menjadi “hidup” hikmah dan pengertiannya di dalam hati sanubari kita, semangat hidup ingin mendapat ridho dari Alloh SWT.

Sebagaimana orang mau membangun rumah di dunia ini, boleh saja Anda punya angan-angan merancang konstruksi yang canggih, design yang menawan dan artistik, memilih material kwalitas wahid, namun toh pengerjaannya pasti memerlukan bantuan orang lain yang ahli dalam bidang bangun-membangun rumah. Diperlukan arsitek, teknik sipil, setidak-tidaknya tukang yang saling terbuka dan memahami lokasi tanah yang Anda miliki, mengerti akan ketersediaan bahan material.

Terimakasih ya Alloh, dari laba-laba ciptannmu rupanya Engkau memberikan pelajaran dan hikmah begitu besar buat kami.

Hari Wuryanto

www.forumqhita.blogspot.com

hari_w67@yahoo.com

Comments

Popular posts from this blog

Anda Mau Mengintip Alam Kubur ? Ini Hasilnya

Pahala Puasa Tdk Sampai ke Alloh Swt

Puasa Syawal, Bukan Bid'ah ?